Hirarki Jaringan & Cisco Enterprise Architecture Model

Ketika dibutuhkan untuk mengoptimalkan sebuah bandwidth pada jaringan perusahaan, Jaringan perlu diatur agar tetap pada area yang ditentukan dan tidak bisa diraih oleh beberapa wilayah lain yang tidak bisa dijangkau di luar jaringan. Teknik ini menggunakan model desain hirarki tiga lapisan untuk membantu dalam mengatur suatu jaringan.

Ketika akan membangun suatu jaringan LAN di butuhkan permodelan untuk menentukan bentuk jaringan, di sini membahas bagaimana membangun jaringan dengan model jaringan hirarki.

Mengapa menggunakan jaringan hirarki?


Model jaringan hirarki ini di pilih untuk mendisain suatu jaringan LAN karena mudah untuk di gunakan, mengolah dan memperluas suatu jaringan LAN sehingga dapat mempermudah pembentukan jaringan tersebut.

Bagaimana bentuk model jaringan hirarki?


Pada model ini membagi menjadi 3 lapisan atau layer menjadi diskrit sesuai dengan fungsinya
masing-masing. 

Tiga lapisan tersebut adalah seperti gambar di bawah ini.



Konsep arsitektur jaringan menggunakan Hierarchical Internetworking Model. Model ini mempermudah membangun antar jaringan secara handal, mudah di-upgrade serta lebih terjangkau karena tidak fokus pada konstruksi paket tetapi fokus pada tiga fungsional area atau lapisan jaringan, yaitu:


  1. Access layer (Layer akses)
    Lapisan yang langsung berkomunikasi atau terhubung dengan perangkat akhir, seperti PC, printer, telepon. Fitur-fitur pada layer akses meliputi port keamanan, VLan, Fast Ethernet/Gigabit Ethernet, Power over Ethernet (PoE), Link aggregation, Quality of Service (QoS).

  2. Distribution Layer (Layer distribusi)
    Distribution layer bekerja untuk mengontrol arus lalu lintas jaringan dengan pengawasan dan perencanaan broadcast domain yang dilakukan ole fungsi routing antara virtual LANs (VLANs) ditetapkan pada access later. VLANs memungkinkan untuk mengelompokkan lalulinta pada switch ke subnetwork yang terpisah,fungsi utamanya adalah routing, filtering, akses, WAN, dan menentukan akses core layer jika diperlukan.
  3. Core layer (Layer utama)
    Lapisan inti dari model hirarki jaringan, biasanya di gunakan untuk menghubungkan jaringan ke internet. 

   Keuntungan Jaringan Hierarki :

  1. Scalability : jaringan hierarki dapat diperluas/dikembangkan secara lebih mudah
  2. Redundancy : menjamin ketersediaan jalur pada level core dan distribution
  3. Performance :  performa switch pada layer core dan distribution leih handal (link aggregation)
  4. Security : port keamanan pada level access dan aturan pada level distribution membuat jaringan lebih aman
  5. Manageability : konsistensi antar switch pada tiap level membuat manajemen menjadi lebih mudah
  6. Maintainability : modularitas desain hirarki mengijinkan jaringan dibagi-bagi tanpa menambah kerumitan

Setiap lapisan ini dirancang untuk memenuhi fungsi tertentu. Layer akses menyediakan konektivitas untuk pengguna. Lapisan distribusi digunakan untuk meneruskan lalu lintas dari jaringan lokal yang satu ke yang lain. Akhirnya, lapisan inti mewakili lapisan tulang punggung berkecepatan tinggi antara jaringan tersebar. Lalu lintas pengguna dimulai pada lapisan akses dan melewati lapisan lain jika fungsi lapisan yang diperlukan. Meskipun model hirarkis memiliki tiga lapisan, beberapa jaringan perusahaan kecil dapat menerapkan desain hirarkis dua-tier. Dalam dua tingkat hierarki Desain, lapisan inti dan distribusi runtuh menjadi satu lapisan, mengurangi biaya dan kompleksitas, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah.

 Cisco Enterprise Architecture



Pada desain ini, jaringan perusahaan dipecah menjadi beberapa modul yang sesuai fungsi dan letak dari jaringan tersebut. Pemecahan modul tersebut untuk mencapai scalability dan manageabilitysehingga desain menjadi lebih mudah.

Cisco Enterprise Arhitecture Model ini mempertahankan konsep dari komponen distribusi dan akses untuk konektivitas dari user, layanan WAN, dan server farms melewati jaringan backboneyang sangat cepat. Pendekatan modular di dalam desain dibutuhkan sebagai petunjuk seorang arsitek jaringan. Di dalam jaringan yang kecil, tiap lapisan dapat menyatu menjadi satu lapisan, bahkan hanya menggunakan sebuah perangkat dengan fungsi yang sama. 


Adapun modul-modul di desain ini adalah :

  • Enterprise kampus
Enterprise Campus adalah modul yang digunakan untuk mendesain jaringan LAN core dari perusahaan atau kantor pusat dari perusahaan. Enterprise Campus dibagi menjadi beberapa submodul mengikuti hierarchical design yaitu core, distribution, access, dan data center untuk campus.
  •  Enterprise edge
Enterprise Edge adalah modul yang digunakan sebagai jalan keluar bagi modul Enterprise Campus dan penghubung modul-modul lain menuju Campus. Pada modul ini, security sangat diperhatikan. 
  • Enterprise branch
Enterprise Branch adalah modul yang digunakan untuk mendesain jaringan LAN branch dari perusahaan. Satu modul ini digunakan untuk satu branch. Cabang ini bergantung pada layanan WAN dan aplikasi yang disediakan oleh kantor pusat. Sebagai alternatif, menggunakan WAN teknologi MPLS untuk layanannya, menghubungkan dari cabang ke kantor pusat.
  • Enterprise data center
Menggunakan jaringan untuk meningkatkan serverstorage, dan aplikasi. Kantor pusat menyediakan pemulihan bencana dan kelangsungan layanan bisnis untuk perusahaan. Komponen data centermeliputi network infrastructureinteractive services, dan DC management.
  • Enterprise Teleworker
Terdiri dari kantor kecil atau pengguna mobile yang membutuhkan akses layanan ke perusahaan. Pengguna dapat terhubung dari rumah, hotel, atau lokasi lain dengan cara menggunakan dial-upatau jalur akses internet dengan VPN.


    Semua data yang masuk atau keluar melewati Enterprise komposit Jaringan Model (ECNM) melalui perangkat tepi. Ini adalah titik bahwa semua paket dapat memeriksa dan keputusan apakah paket harus diperbolehkan pada jaringan perusahaan. Sistem deteksi intrusi (IDS) dan sistem pencegahan intrusi (IPS) juga dapat dikonfigurasi di tepi perusahaan untuk melindungi terhadap kegiatan berbahaya.

    2 Comments